Rabu, 01 September 2010

ayo refleksi!

buat yang gak tau, negara kita lagi konflik sama Malaysia (lagi), dan berdatanganlah hujatan-hujatan untuk SBY karena dianggap gak becus ngurusin negara. gue prihatin banget sama yang kayak gini, yang bisanya menghujat besar-besaran tanpa aksi besar-besaran.

padahal SBY uda bawa perubahan yang sangat besar buat negara kita. nih salah satunya : dana BOS untuk siswa SD-SMP biar dapet pendidikan gratis, Bantuan Langsung Tunai ke daerah-daerah. swasembada pangan, melunasi hutang Indonesia pada IMF, konsolidasi demokrasi, revitalisasi kredit, stabilitas makro ekonomi, penyediaan air bersih untuk rakyat miskin, internet di sekolah-sekolah daerah, membawa Indonesia ke kancah Internasional yang lebih luas, dan lain-lainnya yang masih banyak lagi.

yang lebih hebatnya lagi, Per- Januari 2007, gaji Kepala BRR (pejabat) Rp 60.648.000,-. Bandingkan dengan gaji pokok Presiden SBY yang besarnya Rp.30 jutaan. dengan gaji yang lebih kecil dari pejabat, SBY tetep memilih lanjut terus jadi presiden yang tugasnya lebih rumit. Kalo dipikir-pikir, kalo mau SBY juga bisa jadi businessman dengan gaji yang lebih gede kan? tapi apa? SBY tetep mempertahankan tugasnya yang sulit ini di tengah hujatan masyarakatnya sendiri.

kita sebagai masyarakat cuma bisa mengomentari banyaknya kekurangan yang berantakan di negara kita. komentar terus, menghujat terus di saat pemimpin kita tetap berdiri tegak mengurus ini-itu dan berusaha berjuang sekeras mungkin. yang kita bisa liat cuma negatifnya doang, tanpa ngeliat seberapa banyak yang SBY uda usahain buat kita. gimana negara ini mau maju kalo masyarakatnya sendiri nggak mendukung pemimpinnya?

coba belajar mandang sesuatu dari segi positif. bukan untuk mengagung-agungkan tapi untuk menghargai. karena manusia gak ada yang sempurna. dan inget, presiden kita itu manusia, bukan Tuhan yang serba-maha. kita sebagai kaum awam yang gak ngerti caranya ngatur negara, coba bersikap lebih besar hati dan tidak menjatuhkan. karena kita gak tau rasanya gimana ngatur 237,6 juta jiwa. ngatur diri sendiri aja belum becus.

before you judge people, walk in their shoes.


Tidak ada komentar: